30 July 2012

Trapped In Your Own Mind


Tadi sore saya dan teman-teman berbuka puasa di panti asuhan Islami yang para anak pantinya mengenakan pakaian muslim (jilbab dan baju koko). Tentu kami yang mengadakan acara cukup capek. Tetapi terkadang kita bisa senang ketika membuat orang lain senang. Jadi ya, capek yang bermanfaat.

Sesampainya dirumah, saat sedang chat dengan teman saya mengenai sesuatu, dia mengatakan suatu mitos yang cukup mengerikan menurut saya (dramatis).

Mitos.

Dimanapun, diberbagai belahan dunia selalu ada mitos-mitos konyol mengenai sebab-akibat yang tidak masuk akal. Jika kamu begini, maka begini. Ketika saya yang dulu masih duduk di bangku SD yang tertarik dengan berbagai eksperimen (termasuk mengangkat ikan dari kolam dan menaruhnya dipinggir kolam, menghitung berapa lama dia bisa berjemur diluar air), kemudian dulu di SD saya (tidak tahu ya di SD anda anak-anak kecilnya dulu suka membicarakan apa) ada tren mitos jika mencoba membuka payung didalam rumah, maka nenek akan meninggal, saya langsung mencoba (bukan apa-apa, saya memang suka penasaran dan ingin tahu, kemudian sok eksperimen dirumah), semangat membuka payung besar didalam rumah. Tapi tidak terjadi apa-apa, dulu kedua nenek saya sehat walafiat, baik-baik saja. Ada juga mitos, jika berfoto dalam jumlah ganjil, maka yang ditengah akan meninggal. Saya juga mencoba beberapa kali berfoto dengan jumlah ganjil, saya ataupun teman saya yang ditengah baik-baik saja.

Sejak saat itu saya tidak percaya mitos.

Atau hal apapun yang tetek bengek.

Pernah menonton The Skeleton Key? Film dari 7 tahun lalu.

Film itu punya ending cukup menyebalkan.

That film quiet described what you’ll get if you trapped in your own mind. What you believed.

Di film itu Kate Hudson berperan sebagai perawat pribadi untuk seorang kakek-kakek yang hidup bersama istrinya, nenek-nenek. K.H. pun tinggal di rumah suram yang menurut pengacara dan nenek tersebut ‘memiliki sejarah kelam’. Ada satu ruangan yang terkunci dan dilarang dibuka. (Seperti yang kita ketahui, apa yang dilarang justru membuat semakin tergoda). K.H. berupaya masuk ke ruangan tersebut dan menemukan ruangan itu berisi benda-benda aneh dan janggal.

Sebenarnya semua hal ‘seram’ yang terjadi di awal sampai tengah film merupakan rekayasa dari tokoh nenek-nenek yang berusaha menakut-nakuti K.H. dengan tujuan agar ritual nenek-nenek itu untuk memperpanjang umur dengan bertukar tubuh dengan K. H. bisa berhasil. Sebab kalau K.H. tidak percaya mengenai ritual tersebut, maka risikonya usahanya akan gagal.

Awalnya, si K.H. tidak percaya apapun mengenai hoodoo, lama-kelamaan karena tiap harinya sukses ditakut-takuti oleh nenek-nenek tersebut, maka K.H. begitu ketakutan, termakan dengan pikirannya sendiri mengenai hoodoo. Ending film yang menggambarkan adegan ritual dimana nenek-nenek itu berusaha bertukar tubuh mudanya K.H. ternyata berhasil. K.H. yang setengah mati berusaha untuk tidak percaya ternyata percaya, sehingga pada akhir film Ia terjebak didalam tubuh nenek-nenek itu. Tamat.

Jadi masalahnya ada pada pikiran. Over-thinking mengenai hal buruk justru membawa sugesti pada hal tersebut. Berpikir itu bagus, tapi berpikir yang bagaimana dulu, berpikir mengenai apa? Secara analogi malah terkadang pikiran membuat kita merasa terjebak sehingga tidak bisa menemukan pintu yang bahkan berada dihadapan kita. Secara otomatis malah pikiran negatif tersebut merasuk dalam ketidaksadaran, alam bawah sadar, gunung es kesadaran yang sangat sedikit seringkali terkalahkan oleh pengaruh besarnya lapisan ketidaksadaran yang biasanya berisi hal-hal yang kita coba untuk represi, seperti ketakutan, kekuatiran, hal yang tidak diinginkan, dan sebagainya.

Remains unseen below the surface, but powerful.


9 July 2012

Being Sane


Normal vs abnormal dillemas

You gotta do everything you can to look normal
However,
The more you try to act sane, the crazier you start to look
If you smile too much, you’re delusional or you’re stifling hysteria
And if you don’t smile, you’re depressed
If you remain neutral, you’re emotionally withdrawn, potentially catatonic

Changeling – Memorable quotes

1 July 2012

Hipotetis?


Jika di tempat itu tidak ada cinta, maka saya bisa menemukan cinta di tempat lainnya.

Ini hal berkala.

Kalian lupa?

Kalian yang ‘mengajarkan’nya pada saya.

Hingga saya mahir melakukannya.