22 July 2013

Can't Blame The Time

Hari ini berjumpa lagi dengan kv 333, kv 332, dan k 309.
Terakhir berjumpa sebelumnya adalah bulan Januari tahun ini.
Sekarang, bulan Juli.

Jadi beginilah rasanya bila sekian lama baru berkesempatan berjumpa lagi dengan sesuatu atau seseorang yang pernah sangat akrab dengan kita.

Enam bulan lalu mungkin saya sangat ingin memahaminya, begitu tertarik, tergila-gila hingga berjam-jam dapat duduk dengannya, berhari-hari, hanya untuk melihat pola, dan mendengar teksturnya. Mengulangi berkali-kali. Membuat jari saya senang hingga lelah karena menari dengannya. Setelah merasa akrab dengannya, memahaminya, saya tertarik dengan karya lain, meninggalkannya demi hal-hal lain, atau kesibukan lain.

Kini, bertemu dengannya terasa canggung.
Jari menari dengan konyol.
Seperti mulai lagi dari awal, kali ini untuk mengenal kembali.
Saya hanya bisa mengenang, terheran-heran.
Sang abstrak partikular tidak pernah berubah.
Saya yang terus berubah.

Padahal saya merasa bahwa saya telah menyimpannya baik-baik.
Tetap saja, pencuri menyusup.
Waktu bisa mencuri memori.
Atau, mungkin saya yang tidak cukup sayang untuk dapat melindungi memorinya.
Membiarkannya dicuri.