Berita-berita buruk tentang negeri ini yang meliputi kebodohan, kekerasan, intimidasi, terorisme, ekstrimisme, dan bigot-bigot memang melelahkan, apalagi bila kita tahu bahwa mereka sudah berada di sekitar bahkan di keluarga sendiri (please stay safe, physically and mentally!).
Saya pernah membaca dan menonton Persepolis karya Marjane Satrapi, yang merupakan otobiografi dia yang menggambarkan masa kecil, remaja, dan dewasanya dalam situasi perang Iran-Iraq dan revolusi Islam (yang malah menjurus ke ekstrimisme). Kita bisa ikut merasakan kengerian dalam situasi keseharian yang berbalik dengan sangat drastis, kebebasan dan kemanusiaan jadi tidak terasa lagi, sementara teror, razia, dan polisi moral yang menciduk dan membunuh lalu menjadi pemandangan sehari-hari. Betapa ngerinya hidup seperti itu, tapi betapa beruntungnya dia kemudian bisa belajar ke Wina dan setelah sempat kembali ke Iran, memutuskan pergi selamanya dan tinggal di Prancis. Dengan kondisi negeri kita sekarang, terbayang bahwa negeri ini bisa saja jatuh seperti Iran tahun 1980 dulu (juga Syria, Afganistan, Pakistan, dll?).
Isi berita besar belakangan antara lain Ahok dipenjara, sementara Rizieq kabur, bom meledak di Kampung Melayu, anak-anak dengan kasualnya teriak membunuh, juga kemarin saya baca bagaimana Fiera, seorang dokter perempuan di Sumatera Barat yang berani mengemukakan pendapatnya di Facebook kemudian diintimidasi dan diteror, tidak hanya melalui pesan ke hp dan sosial media, tetapi hingga ke tempatnya bekerja dan ke rumahnya juga oleh FPI dan para pengikutnya, hidupnya tidak tenteram dan ia mesti memutuskan untuk pindah dari kota tersebut demi keamanan dirinya dan dua anaknya. Lihat saja, kelompok dan pengikutnya yang merasa paling benar itu merajalela dan dengan mudah melakukan kekerasan. Kata teman baik saya, bagi mereka kebenaran itu asal disisipkan takbir saja. Tidak peduli mengenai apa, menyakiti dan merugikan orang lain atau tidak. Ironis sekali, untuk agama dengan kitab suci yang lumayan tidak kontradiktif, apalagi katanya wahyu pertama ke nabi Muhammad dimulai dengan perintah "Bacalah!", malah berkembang biak yang mengaku beragama Islam tetapi sempit wawasan, malas berpikir, dan rajin menggunakan kekerasan psikis ataupun fisik. Pembelaan diri mereka adalah: kami tidak tahu banyak, jadi selama ini asal dengar dan patuhi perintah saja (masalahnya, perintah siapa?). Dengan kefanatikan buta yang luar biasa, pikiran dan perasaan sudah tidak berfungsi lagi (atau memang dari dulu sudah tidak berfungsi sehingga bisa terjerumus ke arah sana?). Islam yang mestinya menggambarkan kedamaian, malah jadi kebalikannya di tangan mereka. Konyolnya juga, mereka tidak sadar bahwa mereka adalah salah satu dari yang membuat citra Islam menjadi seperti itu.
Bagaimanapun, kita tetap harus menjaga pikiran dan tubuh supaya tetap fit jadi bisa berpikir dan bertindak dengan pantas sebagai manusia, atau makhluk Tuhan yang terbaik, kalau kamu lebih suka istilah itu, atau khalifah, kalau kamu lebih suka istilah itu. Apapun deh. Menjarak sedikit dan memikirkan hal lainnya itu perlu, misalnya memikirkan beauty products? Beneran deh tadinya saya hanya mau nulis hal kecil tentang beauty products. Anyhow, produk-produk ini menemani saya belakangan dan juga merupakan favorit saya:
1. Missha M Perfect Cover BB Cream SPF 42/PA +++ (no.21)
BB cream Missha ini bagus banget. Teksturnya halus dan ringan, meratakan warna kulit; seperti lingkaran hitam di bawah mata, membuat pori-pori kulit terlihat mengecil, dan menutupi urat halus kemerahan di wajah saya juga. Saya langsung berhenti pakai produk BB dan cushion lainnya dan pakai ini saja kalau mau pergi.
2. Burt's Bees Coconut and Pear Lip Balm
Wangi kelapanya menyenangkan, dan yang penting super melembabkan buat bibir saya yang mudah kering ini. Saya selalu pakai sebelum pergi (di bawah lipstik atau di bawah lip balm lagi tapi yang berwarna) dan sebelum tidur.
3. Avène Eau Thermale
Spray wajah ini cocok dipakai setelah panas-panasan (biasanya kulit saya jadi merah kalau kelamaan terpapar sinar matahari), kalau kulit sedang mengelupas, atau seperti mau tumbuh jerawat. Air yang dari mata air entah dimana ini bisa menenangkan kulit saya yang sensitif.
4. L'OCCITANE en Provence Cherry Blossom Face Mist
Spray wajah yang katanya dari air bunga sakura ini wanginya cantik, elegan, menenangkan, formulanya sendiri menyegarkan dan entah bagaimana juga melembabkan. Saya biasanya pakai ini sebelum tidur dengan harapan mimpinya jadi lebih indah karena wanginya menenangkan (biasanya itu hanya harapan sih).
Jangan lupa, harapan membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik adalah hal penting yang membuat tindak kebaikan masih bisa bergulir.
Jangan lupa, harapan membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik adalah hal penting yang membuat tindak kebaikan masih bisa bergulir.