4 December 2012

Crappy People


Sosial media yang membuat saya kerap jengkel dan terganggu itu ya facebook. Saya gak aktif menggunakannya untuk update status, upload foto, dsb, timeline saya aja gak ada aktivitasnya banget. Alasan nomor satu saya masih memiliki akunnya adalah untuk saling berbagi info dan dokumen perkuliahan. Saya memutuskan untuk mendeactivenya (lagi) karena terganggu dengan notifikasi friend request yang gak masuk akal, masa dalam 2 jam saya mendapat 70an friend request? Emangnya saya siapa? Kemudian saya melihat timeline dari friend request itu, dan melihat bahwa isi timeline dari sekian orang itu benar-benar mirip semua dengan kalimat remehnya. Creepy in such tacky way.

Banyak orang-orangan yang berseliweran di media sosial. Semakin saya ignore, semakin banyak request. Saya diemin, facebook mensuggest allow subscriber karena too many friend request. Saya capek dan gak sempet juga mengeblock mereka karena kebanyakan.

Orang macam apa yang dengan rajin tiap menitnya mengirim friend request dengan beragam account? Orang yang tampilannya manusia, tapi isinya bukan manusia. Orang yang otak dan hatinya kopong. Orang yang umurnya udah berpuluh-puluh namun gak lebih dewasa dibanding balita. Orang yang satu-satunya kelebihannya adalah waktu luang yang berlebih alias gak ada hal penting yang dikerjakan. Orang yang jiwanya gak lebih berarti daripada nyamuk yang barusan ditepuk.

Tau anjing penolong gak? Service dog, assistance dog?
Anjing yang dilatih untuk membantu orang-orang entah membantu polisi untuk mencari korban sampai membantu orang cacat untuk memasang seprei, belanja, menarik uang dari atm, dsb. 




Semesta pasti setuju bahwa anjing-anjing tersebut merupakan makhluk yang jauh lebih mulia, berguna dan berharga daripada orang yang berada di depan layar komputer dan mengisi hidupnya dengan merepotkan hidup orang-orang.