5 March 2013

Cantik Itu Luka


“Jadi kau sepakat bahwa kau jadi pelacurku seumur hidupmu?”
“Tak selama itu. Tapi selama kau mampu, terutama uang dan kemaluanmu.”
“Aku bisa mengganti kemaluanku dengan ujung jari, atau kaki sapi jika kau merasa kurang.”
“Ujung jari telah cukup, asal tahu cara memakainya. Semua perempuan itu pelacur, sebab seorang istri baik-baik pun menjual kemaluannya demi mas kawin dan uang belanja, atau cinta jika itu ada. Menjadi seorang pelacur harus mencintai segalanya, semua orang, semua benda: kemaluan, ujung jari, atau kaki sapi. Aku merasa jadi santa sekaligus sufi.”
“Sebaliknya, cinta membuatku sangat menderita.”
“Kau bisa mencintaiku, tapi kau jangan berharap terlalu banyak dariku, sebab itu tak ada hubungannya dengan cinta.”
“Bagaimana mungkin aku mencintai seseorang yang tak mencintaiku?”